cacing kremi pada kucing

Ciri Kucing Cacingan, Obati Sebelum Terlambat!

Conchuvpcindonesia – Ketika mengetahui bahwa kucing kesayangan mengalami cacingan, tentu bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan. Tidak hanya menganggap cacing itu menakutkan (dan menjijikkan), tetapi hal ini juga dapat menimbulkan kekhawatiran serius tentang kesehatan kucing favorit Anda.

Untuk itulah, Anda harus mengetahui ciri kucing cacingan agar hewan peliharaan Anda bisa segera mendapat pengobatan. Sebelum itu, simak penjelasan bagaimana kucing bisa terkontaminasi cacing.

Bagaimana Kucing Bisa Cacingan?

Ciri Kucing Cacingan

Kucing paling sering tertular cacing setelah bersentuhan dengan telur parasit atau kotoran yang terinfeksi.

Bisa jadi hal ini disebabkan karena seekor kucing berjalan melalui area dengan telur atau feses yang terinfeksi. Hal ini membuat kucing mungkin akan menelan telur atau partikel kotoran, terutama saat membersihkan bulu dan kakinya.

Umumnya, kondisi ini mungkin lebih terjadi pada kucing yang sering berjalan-jalan di luar ruangan, terutama jika beberapa kucing berbagi kotak pasir, yang terkontaminasi kotoran terinfeksi.

Selain itu, kucing yang hidup di luar ruangan dan  suka berburu hewan pengerat kecil, ternyata juga berisiko lebih tinggi tertular cacing. Hal ini disebabkan karena cacing dapat hidup di jaringan otot mangsanya.

Bila kucing tidak sengaja memakan hewan pengerat yang terinfeksi larva cacing, maka di dalam tubuh kucing bisa terjadi infestasi cacing, terutama saat larva tersebut berkembang menjadi dewasa di usus kucing.

Jenis Cacing pada Kucing

Berikut ini beberapa jenis cacing yang bisa menyerang kucing kesayangan Anda:

Cacing Gelang Usus

Cacing gelang usus adalah parasit usus yang paling umum terjadi pada kucing dari segala usia di seluruh dunia. Ada dua jenis cacing gelang yang umum dialami oleh kucing, yaitu Toxocara cati dan Toxascaris leonina.

Biasanya, kucing terinfeksi oleh cacing ini karena dua hal. Pertama, bisa jadi kucing memakan makanan yang kotor atau sudah terkontaminasi. Kedua, jika hewan lain memakan telur seperti tikus, ini dapat bertindak sebagai ‘perantara.’ Lalu, bisa menularkan infeksi ke kucing, terutama ketika kucing memakan tikus atau hewan perantara lainnya, yang sudah terinfeksi.

Sedangkan kucing yang tertular cacing Toxocara cati, biasanya terjadi melalui susu induk kucing ke anak kucing. Saat kucing betina hamil, larva kucing bermigrasi ke puting susu kucing, lalu bisa berpindah ke anaknya. Inilah yang membuat kucing memerlukan perawatan khusus.

Cacing tambang

Cacing satu ini dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan usus pada tubuh kucing. Biasanya, cacing ini menempel ke permukaan dan dapat menyebabkan penurunan berat badan, pendarahan, serta anemia.

Umumnya, kucing bisa terinfeksi karena tidak sengaja menelan (memakan) telurnya, yang berada pada inang perantara. Selain itu, kucing juga bisa tertular karena larva yang ditemukannya ketika menggali tanah. Cacing ini akan masuk ke dalam tubuh kucing melalui kulitnya.

Cacing pita

Jenis cacing pita yang paling sering menginfeksi kucing adalah Dipylidium caninum dan Taenia taeniaeformis.

Dipylidium caninum ditularkan pada tubuh kucing melalui kutu. Nah, biasanya larva kutu yang belum dewasa menelan telur cacing. Kemudian, bisa pindah ke kucing ketika ia menelankutu yang terinfeksi.

Sedangkan kucing yang tertular Taenia taeniaeformis, biasanya terjadi ketika mereka memakan hewan pengerat kecil (tikus dan tikus). Nah, hewan pengerat tersebut memakan telur cacing dari lingkungan tempat tinggalnya. Inilah yang akhirnya berpindah ke tubuh kucing.

Cara Mengatasi Cacingan Pada Kucing

Ciri Kucing Cacingan

Ada sejumlah cara aman dan efektif untuk mengobati cacingan pada kucing, serta berbagai tindakan pencegahan yang dapat Anda lakukan pada kucing. Namun, sebelumnya, simak terlebih dahulu beberapa ciri kucing cacingan di bawah ini.

Ciri Kucing Cacingan

Penurunan berat badan dan perut buncit

Biasanya, kucing yang cacingan masih memiliki nafsu makan yang baik. Namun, bila berat badannya turun, maka bisa jadi ini tanda kucing mengalami cacingan.

Selain kehilangan berat badan, bila perut kcuing terlihat buncit, maka inilah waktunya untuk pergi ke dokter hewan. Kedua ciri tersebut bisa menunjukkan gejala cacingan.

Bulu kasar pada kucing cacingan

Gejala cacingan lainnya pada kucing adalah perubahan kondisi bulunya. Bulu mereka mungkin menjadi kasardan tidak berkilau seperti biasanya. Jika gejala ini disertai dengan perut buncit, maka ini adalah tanda kucing cacingan.

Baca juga : 17 Penyebab Banjir Serta Dampaknya Bagi Manusia & Lingkungan

Kebiasaan buang air besar berubah 

Jika kucing Anda tiba-tiba mengalami perubahan kebiasaan buang air besar, kemungkinan kucing Anda mengalami cacingan. Sebaiknya, segera bawa kucing Anda ke dokter hewan untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan.

Jejak cacing yang terlihat pada kucing

Tanda berikutnya bisa terlihat dari kotoran kucing. Bila pada kotoran terdapat cacing, baik  utuh atau hanya bagiannya, bisa jadi mereka cacingan. Selain itu, Anda juga bisa mengamati bagian sekitar anus dan di tempat tidur mereka.

Ukuran cacing bisa bermacam-macam. Umumnya, cacing gelang dapat tumbuh hingga 10 cm dan biasanya berwarna putih. Anda bisa melihat bentuk cacing tersebut, baik  utuh ataupun hanya butiran putih kecil.

Kucing cacingan memiliki perilaku tidak biasa

Bila kucing Anda mulai bersikap aneh dan tidak biasa, maka Anda harus melakukan penyelidikan lebih lanjut. Ada dua hal yang mungkin menandakan adanya cacing, antara lain:

  1. Kucing yang cacingan seringkali lesu. Mereka tidak bergerak energik seperti biasanya, bahkan kurang tertarik kesenanganya.
  2. Kucing mulai menyeret diri di sepanjang karpet. Saat kucing menyeret pantatnya, hal ini bisa terjadi karena adanya cacing di pantat mereka, yang membuatnya iritasi.

Cara Mencegah Cacingan pada Kucing

Sebelum terlambat, Anda perlu mengatas kucing yang cacingan. Bila tidak, bisa-bisa cacing ini menular pada tubuh anak-anak dan orang dewasa. Salah satu pencegahan yang dapat Anda lakukan adalah dengan menjaga kebersihan pada kucing dengan lebih baik.

Untuk kucing dalam ruangan, Anda perlu rutin membersihkan kotak kotoran setiap hari. Selain itu, pastikan Anda mengganti tatakan kotoran dan membersihkan kotaknya secara teratur. Cara ini dapat meminimalisir paparan kotoran terkontaminasi oleh larva cacing.

Sedangkan untuk kucing yang hidup di luar ruangan, Anda bisa mencegahnya dengan cara mengambil kotoran secara teratur dari halaman, kotak pasir, dan hamparan bunga. Dengan cara ini, maka bisa meminimalkan potensi penyebaran siklus hidup dari parasit cacing tersebut.

error: Content is protected !!