bahan pembuatan vaksin

Berita VAKSIN MODERNA LEBIH BAIK DARI VAKSIN LAINNYA

Conchupvcindonesia – Vaksin COVID-19 Moderna atau mRNA-1273 adalah sebuah vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID), Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA), dan Moderna. Vaksin tersebut disuntikan pada intraotot. Pada 18 Desember 2020, mRNA-1273 dikeluarkan melalui perintah pemakaian darurat oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat. Dalam pemberian vaksin COVID-19, petugas kesehatan dan lansia diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin. Vaksin Moderna cukup aman dan efektif pada orang yang kondisi medisnya terkait dengan peningkatan risiko penyakit parah seperti darah tinggi, diabetes, asma, paru-paru, penyakit ginjal, dan infeksi kronis.

Vaksin Moderna direkomendasikan untuk usia >18 tahun namun keefektifan dan keamanan untuk orang <18 tahun belum dijamin. Vaksin ini tidak diperkenankan untuk seseorang yang memiliki reaksi alergi yang parah (anafilaksis) atau reaksi alergi langsung bahkan jika reaksi alergi tidak parah setelah mendapatkan dosis pertama, dan tidak diperkenankan untuk mendapat dosis kedua dari salah satu vaksin mRNA.  Setelah pemberian vaksin, efek samping yang paling sering muncul yang berlangsung beberapa hari adalah nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, pembengkakan kelenjar getah bening di bagian lengan, mual, muntah, serta demam. Efek samping ini kebanyakan dialami setelah pemberian dosis kedua dibanding dosis pertama.

Berita VAKSIN MODERNA LEBIH BAIK DARI VAKSIN LAINNYA

Bahan-bahan dalam pembuatan vaksin ini diantaranya mRNA (bahan medis), 1,2-distearoyl-sn-glycero-3-phosphocholine (DSPC), asam asetat, kolestrol, lipid SM-102, polietilen glikol (PEG) 2000 DMG, natrium asetat, sukrosa, trometamin, trometamin hidroklorida, dan air sebagai injeksi.

Vaksin Moderna bekerja dengan cara mengajarkan sel tubuh bagaimana membuat protein yang akan memicu respon imun tanpa menggunakan virus hidup yang menyebabkan COVID-19. Setelah terpicu, tubuh akan membentuk antibodi. Antibodi ini yang akan melawan infeksi virus jika virus yang sebenarnya masuk kedalam tubuh suatu saat nanti. Ribonucleic Acid atau RNA merupakan molekul yang memberikan instruksi pada sel untuk membentuk protein. Vaksin mRNA memberikan petunjuk genetik dalam pembuatan protein lonjakan SARS-CoV-2 yang ditemukan di permukaan virus penyebab COVID-19. Saat vaksin masuk kedalam tubuh sel akan membaca instruksi genetik seperti resep dan menghasilkan protein lonjakan. Setelah potongan protein dibuat, sel memecah instruksi dan membuangnya. Selanjutnya sel akan menampilkan potongan protein di permukaan. Sistem kekebalan tubuh kita mengenali bahwa protein tidak termasuk dan mulai membangun tanggapan kekebalan dan membentuk antibodi. Pada dasarnya vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech menggunakan teknologi yang sama dalam pembuatan vaksinnya yaitu teknologi mRNA, yang pada prinsipnya secara alamiah tubuh selalu menggunakan mRNA dalam pembentukan berbagai jenis protein yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat.

“Kami sangat senang bahwa kemanjuran vaksin Covid-19 stabil di 93% dalam empat hingga enam bulan,” ujar Chief Executive Moderna Stephane Bancel, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (5/8/2021). “Durasi yang kuat ini akan menguntungkan ratusan juta orang yang telah disuntikkan vaksin Moderna.”

Cara kerja vaksin Moderna yaitu dengan menstimulasi pertahanan alamiah tubuh (sistem imun), vaksin bekerja dengan membuat tubuh memproduksi sendiri perlindungan (antibodi) terhadap virus corona. Moderna menggunakan messenger ribonucleic acid (mRNA) untuk menyampaikan serangkaian instruksi yang dapat digunakan sel-sel dalam tubuh untuk membuat antibodi guna melawan virus. Setelah dilakukan penyuntikan vaksin Moderna, belum tentu akan terlindungi secara sepenuhnya dari COVID-19, kemungkinan perlindungan sepenuhnya sampai 2 minggu setelah dosis kedua vaksin. Kandungan Vaksin Moderna yaitu polietilen glikol/makrogol (PEG) sebagai bagian dari PEG2000-DMG, ini merupakan botol multidosis yang berisi 10 dosis 0.5 mL. Zat aktif dalam setiap dosis adalah 0.10 mg mRNA yang mengode glikoprotein Spike stabil pra-fusi dari SARS-CoV yang tertanam dalam nanopartikel lipid.

Vaksin Moderna diberikan dalam dua dosis, dosis pertama disuntikan untuk membangun perlindungan, dan dosis kedua untuk memperkuat perlindungan. Vaksin diberikan melalui suntikan (0.5 mL) ke dalam otot lengan. Agar vaksin bekerja maksimal, vaksin perlu diberikan 2 dosis: dosis tunggal dan dosis kedua dengan jarak satu bulan. Waktu yang diperlukan untuk mengembangkan kekebalan yang signifikan terhadap COVID-19 diperlukan waktu sekitar 2 minggu, dosis kedua memberikan perlindungan yang lebih. Kemungkinan efek samping yang muncul selama penelitian serupa dengan efek samping vaksin lain, masih dalam kategori ringan atau sedang seperti sakit di area suntikan, tubuh menggigil, demam dan merasa lelah. Efek ini normal dan tidak menimbulkan risiko kesehatan. Dalam menilai keamanan vaksin Moderna, Health Canada melakukan tinjauan ilmiah yang sangat ketat dan tidak ada masalah keamanan terdeteksi.

Health Canada terus memantau semua obat-obatan dalam upaya pencegahan COVID-19, setelah vaksin dipasarkan produsen (Moderna Thaerapeutics Inc.) secara hukum diwajibkan untuk melaporkan segala kejadian terkait vaksin. Menurut sebuah penelitian, seseorang yang sebelumnya menderita COVID-19 dan menerima satu dosis vaksin Pfizer atau Moderna memiliki perlindungan yang sama atau bahkan lebih baik daripada seseorang yang tidak menderita COVID-19 dan mendapatkan dua dosis. Vaksin Pfizer atau Moderna, didasarkan pada teknologi RNA baru. Sampel peserta disuntikkan, pada suntikan pertama, tingkat antibodi tubuh yang terinfeksi sebelumnya adalah 10 hingga 45 kali lebih tinggi dari mereka yang belum terinfeksi. Pada suntikan kedua, tingkat antibodi di antara mereka yang sebelumnya terinfeksi masih tercatat enam kali lebih tinggi dari pada yang tidak terinfeksi sebelumnya.

 

“Kami menghimbau kepada pemerintah daerah untuk memberikan vaksin merek Moderna sebagai dosis ketiga hanya  untuk booster nakes. Selain untuk nakes, vaksin COVID-19 Moderna juga diperuntukkan bagi publik, khususnya ibu hamil dan masyarakat yang memiliki komorbid, yang belum pernah mendapatkan vaksinasi sama sekali,” terang dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI.

error: Content is protected !!