Klasifikasi Fungi (Jamur)
Conchupvcindonesia – Artikel ini membahas mengenai materi biologi kelas 10 yaitu klasifikasi fungi (jamur), dimana tidak hanya klasifikasi, juga akan ada ciri-ciri fungi secara umum, bedanya fungi dengan tumbuhan, dan juga manfaat atau peranan dari fungi bagi kehidupan kita sehari-hari.
Pada artikel sebelumnya udah pernah dibahas mengenai klasifikasi makhluk hidup lainya seperti archaebacteria dan eubacteria, sekarang kita move on klasifikasi makhluk hidup lainnya yaitu Fungi atau yang mungkin lebih dikenal dengan jamur.
Mungkin beberapa dari kita banyak yang mengira kalo jamur itu masuk ke klasifikasi yang sama dengan tumbuhan, namun kenyataannya, jamur memiliki klasifikasinya sendiri guys, jadi jamur itu termasuk dalam makhluk hidup tapi tidak termasuk sebagai tumbuhan maupun hewan, kenapa? Nah pada artikel ini kita bakal bahas mengenai klasifikasi fungi, dimana materi ini juga akan kalian temui pada mata pelajaran biologi kelas 10. Tidak hanya klasifikasi, kita juga akan membahas ciri-ciri fungi secara umum, bedanya dengan tumbuhan, dan juga manfaat atau peranan dari fungi bagi kehidupan kita sehari-hari.
Klasifikasi fungi, dibagi menjadi 4 (empat) kingdom) yaitu zygomycota, ascomycota, basidiomycota, dan deuteromycota. Namun sebelum masuk ke klasifikasinya kita pahami dulu mengenai ciri-ciri dari
Ciri-ciri Fungi (Jamur)
Secara umum, fungi atau jamur memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Memiliki benang halus atau yang biasa disebut hifa, dan kumpulan dari hifa disebut miselium. Hifa tersusun dari sel-sel yang terbentuk akibat pertumbuhan spora, dan hifa tersebut bisa berupa hifa tunggal atau hifa bercabang.
- Memiliki dan memproduksi spora.
- Berkembang biak baik secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
- Mengandung zat kitin, glukan, selulosa, dan mannan pada struktur tubuh jamur yang berfilamen dan dinding selnya.
Mungkin beberapa dari kalian mempertanyakan kenapa jamur tidak masuk klasifikasi plantae atau tumbuhan? Karena jamur berbeda dengan tumbuhan, berikut beberapa ciri-ciri jamur yang membedakannya dengan tumbuhan.
- Tidak memiliki klorofil, yang berarti jamur tidak berfotosintesis.
- Berkembangbiak dengan spora.
- Memiliki komposisi dinding sel yang berbeda dengan tumbuhan.
- Tidak memiliki struktur seperti pada tumbuhan pada umumnya yaitu akar, batang, dan daun.
- Tidak memiliki sistem vaskuler (pembuluh angkut) seperti tumbuhan pada umumnya.
- Bersifat multiseluler atau banyak sel, sehingga tidak memiliki pembagian fungsi pada setiap bagiannya.
Manfaat Fungi (Jamur) dalam Kehidupan Sehari-hari
Fungi atau jamur memiliki beberapa peranan bagi kehidupan kita, yaitu sebagai bahan makanan, obat, dan dekomposer.
Sebagai Bahan Makanan
Pasti kalian udah familiar lah ya dengan hal ini, ada banyak banget olahan makanan yang memasukkan jamur sebagai salah satu bahannya, seperti jamur enoki, jamur kancing, jamur tiram dan sebagainya. Selain itu, jamur juga dimanfaatkan untuk mengubah makanan menjadi jenis lain contohnya tape, yang merupakan hasil fermentasi singkong dari jamur mucor javanicus.
Sebagai Obat
Tahukah kalian jika jamur juga dikonsumsi menjadi bahan yang digunakan dalam obat, seperti antibiotik penisilin, yang dihasilkan dari jamur Penicillium chrysogenum, dimana fungsi dari penisilin sendiri untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang membahayakan tubuh.
Baca juga : Paragraf Argumentatif – Definisi, Ciri, Struktur, dan Jenis
Sebagai Dekomposer
Dekomposer merupakan organisme yang berperan menjadi pengurai bahan organik pada sisa-sisa organisme yang sudah mati seperti daun kering, bangkai hewan, dan kotoran hewan.
Nah sekarang kita bakal bahas mengenai klasifikasi apa aja sih yang ada di fungi, yuk kita bahas satu persatu beserta dengan contohnya 🙂
Klasifikasi Fungi
Zygomycota
Untuk memeudahkan mengingatnya, inget aja jamur ini yang zygo spora, “zygo” berasal dari kata “zygote”, dimana zygomycota membentuk alat reproduksinya dengan yang disebut sebagai zigosporangium. Zygomycota biasanya hidup di habitat yang daratan atau jamur terestrial, saprofit, yaitu jamur pelapuk atau tinggal pada inang yang sudah mati pada makanan atau pada sisa tumbuhan dan hewan, parasit pada manusia dan tumbuhan, serta bersimbiosis saling menguntungkan pada habitat lain.
Ciri-ciri Zygomycota:
- Memiliki hifa yang tidak bersekat dan memiliki beberapa inti (koenositik).
- Dingin sel yang tersusun dari kitin.
- Melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual.
- Tidak mempunyai tubuh buah.
Ascomycota
Ascomycota atau disebut juga sac fungi, merupakan jamur yang memproduksi spora dari bagian reproduksi seksual yang berbentuk seperti kantung, ascomycota sendiri dari kata “askus” yang berarti kantung, askospora adalah spora yang di dalam askus. Pada jamur atau fungi yang masuk klasifikasi ini adalah jamur yang memiliki hifa yang bersekat. Biasanya ascomycota hidup di habitat seperti dasar hutan yang berhumus tebal.
Ciri-ciri Ascomycota:
- Menghasilkan askospora pada reproduksi generatif (seksual)
- Memiliki talus uniseluler dan multiseluler.
- Memiliki hifa yang bersekat dan tiap sel hifanya memiliki satu inti.
- Dinding hifa diperkuat dengan selulosa dan bersifat heterokariotik.
- Reproduksi vegetatif (aseksual) dengan memperbanyak konidia, spora, tunas dan fragmentasi.
- Reproduksi generatif dengan konjugasi yang digunakan untuk membentuk askospora didalam askus. Askus biasanya dibentuk dalam tubuh buah dinamakan askokarp (askoma).
Contoh jamur yang masuk dalam klasifikasi ini adalah Saccharomyces cerevisiae jamur pembuat roti, Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum sebagai antibiotik, Neurospora crassa jamur pembuat oncom, dan lain-lain.
Basidiomycota
Basidio juga merupakan jamur yang saprofit dan parasite, dan pada umumnya mudah dikenali karena memiliki bentuk seperti payung, namun tidak semua jenis jamur yang tergolong dalam klasifikasi ini dapat dimakan, ada beberapa yang beracun.
Ciri-ciri Basidiomycota:
- Memiliki hifa yang bersekat dan berinti haploid atau hanya memiliki 1 set kromosom atau setengah jumlah set normal kromosom (set normal kromosom 2 set).
- Memiliki tubuh buah, yang terdiri dari batang dan tudung dan berbentuk seperti payung.
- Melakukan reproduksi secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif).
- Memiliki 3 macam miselium, yaitu miselium primer (berinti satu), miselium sekunder (berinti dua), dan miselium tersier (terdiri dari miselium sekunder yang membentuk jaringan teratur dan menghasilkan basidiospora).
Contoh jamur yang masuk klasifikasi basidiomycota adalah Auricularia polytricha atau jamur kuping, Volvariella volvacea atau jamur merang, yang dapat dimakan atau dikonsumsi oleh tubuh, selain itu ada Ganoderma applanatum atau jamur kayu, Puccinia arachidis jamur parasit pada tanaman kacang, Amanita muscaria jamur beracun, dan lain-lain.
Deuteromycota
Pada umumnya jamur ini bersifat merusak, baik terhadap tanaman, hewan dan manusia, dan pada umumnya berkembangbiak secara aseksual.
Ciri-ciri Deuteromycota:
- Memiliki hifa yang bersekat dan mengandung zat kitin.
- Membentuk spora dan konidia dengan reproduksi aseksual atau vegetatif.
- Bersifat saprofit pada bahan organik dan bersifat parasit pada tanaman-tanaman tinggi serta perusak tanaman hias.
- Dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
Contoh jamur yang termasuk dalam jamur ini adalah Melazasia fur-fur jamur penyebab panu, Epidermophyton floccosum jamur penyebab kutu air, dan sebagainya.